Kalau kamu pikir mochi cuma ada satu jenis yang kenyal, bulat, dan di isi pasta kacang merah berarti kamu baru kenal mochi permukaan saja. Jepang punya ratusan variasi mochi, dan tiap daerah punya versi khas mereka sendiri. Bentuknya beda, rasanya beda, bahkan cara makannya pun tak sama. Di balik tiap gigitan, ada tradisi, musim, dan budaya lokal yang melekat kuat.
Berikut ini adalah beberapa resep mochi tradisional dari berbagai daerah di Jepang yang menggambarkan betapa beragamnya kudapan sederhana ini.
- Kusa Mochi (Tokyo dan sekitarnya)
Kusa berarti rumput. Tapi tenang, mochi ini bukan dari sembarang rumput. Kusa mochi dibuat dari daun yomogi (mugwort), tanaman liar beraroma harum yang tumbuh di musim semi.
Bahan:
- Tepung ketan 200 gram
- Daun yomogi (bisa diganti daun pandan atau bayam rebus) 50 gram
- Air secukupnya
- Pasta kacang merah untuk isian
- Tepung maizena untuk taburan
Cara membuat:
- Rebus daun yomogi, tiriskan, lalu haluskan hingga lembut.
- Campurkan dengan tepung ketan dan air, uleni hingga kalis.
- Bentuk bulat, isi dengan pasta kacang merah.
- Kukus 10–15 menit hingga matang, taburi dengan maizena agar tidak lengket.
Mochi ini biasanya disantap saat Hanami, musim melihat bunga sakura mekar.
- Isobe-yaki Mochi (Tohoku)
Tohoku, di utara Jepang, terkenal dengan musim dinginnya yang panjang. Isobe-yaki adalah mochi bakar yang dibungkus nori (rumput laut) dan disajikan dengan kecap asin. Ini adalah camilan musim dingin yang mengenyangkan.
Bahan:
- Mochi polos (bisa pakai mochi beku siap pakai)
- Kecap asin
- Gula (opsional)
- Lembaran nori
Cara membuat:
- Panggang mochi di atas teflon tanpa minyak sampai permukaannya kembung dan agak garing.
- Celupkan ke dalam campuran kecap asin dan sedikit gula.
- Bungkus dengan selembar nori, sajikan hangat.
Rasanya gurih, manis-asin, dan renyah di luar tapi lembut di dalam.
- Yatsuhashi (Kyoto)
Kyoto punya banyak jajanan klasik, tapi salah satu yang paling dikenal adalah yatsuhashi, mochi tipis berbentuk segitiga yang biasanya diisi pasta kacang merah dan diberi aroma kayu manis.
Bahan:
- Tepung beras ketan 100 gram
- Gula 50 gram
- Air 100 ml
- Bubuk kayu manis secukupnya
- Pasta kacang merah
Cara membuat:
- Campur tepung, gula, dan air, aduk rata.
- Kukus atau masak dengan metode microwave hingga adonan kalis.
- Taburi kayu manis, gilas tipis adonan, potong kotak.
- Letakkan isian di tengah, lipat jadi segitiga.
Ini camilan khas yang biasa dijual sebagai oleh-oleh dari Kyoto.
- Botamochi/Ohagi (Seluruh Jepang, musiman)
Mochi yang satu ini muncul saat ekuinoks musim semi dan gugur. Bentuknya oval, dan uniknya, berasnya hanya setengah ditumbuk, jadi teksturnya agak kasar.
Bahan:
- Beras ketan 2 bagian + beras biasa 1 bagian
- Pasta kacang merah
- Taburan: bubuk kedelai sangrai (kinako), biji wijen, atau kelapa parut
Cara membuat:
- Masak campuran beras sampai matang, lalu tumbuk kasar.
- Bentuk bulat lonjong, lalu balut dengan pasta kacang merah.
- Bisa juga dibalut kinako atau wijen sebagai variasi.
Rasanya lebih padat dan cocok untuk yang suka tekstur agak kasar.
Kesimpulan
Mochi bukan cuma sekadar camilan, tetapi bagian dari identitas budaya Jepang. Dari Tokyo yang punya kusa mochi segar, Kyoto dengan yatsuhashi manis, sampai Tohoku yang menghadirkan isobe-yaki hangat di musim dingin, semua punya kisahnya sendiri. Kalau kamu penggemar mochi, jangan berhenti di versi modern yang dijual di toko. Coba buat sendiri mochi tradisional dari berbagai daerah Jepang. Bukan cuma dapat rasa baru, kamu juga menyentuh sedikit sejarah dan budaya yang dibawa setiap resep. Karena di Jepang, satu gigitan mochi bisa menyimpan cerita berabad-abad.
Dapatkan produk bumbu berkualitas? KLIK DISINI atau kunjungi marketplace kami : Shopee Tokopedia OLX
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Mix Carrageenan dan Kenapa Cocok untuk Bakso?
No responses yet